« Home | SOUNDSHINE 2007... the sound was very shining! » | A to da B to da S-E-N » | Men never satisfied with what they already get sla... » | I don't like weekend » | no word » | reward for me? anyone?? » | He Paid it!! » | maaf kan aku ya nona! » | S E D I H » | HEI ORANG GILA!!! »

Cerita Dania

Dania (22) melakukan perubahan dalam hidupnya. Perlahan tapi pasti, bagai mencari jati diri. "oohh..jadi ini toh rasanya mencari jati dirinya" ujarnya dalam sunyi. Perubahannya tidak pernah dilakukan secara drastis. semuanya dilakukan dengan perlahan dan penuh rintangan.
Dania yang dulu tidak senang dengan rambut panjang. Rambutnya selalu dipotong pendek seperti anak laki-laki. Dania kecil merasa aneh kalau ada sedikit saja rambut yang menyentuh leher belakangnya. Tapi seiring berjalannya waktu, Dania merasa ingin mencoba sesuatu yang beda. Dania mulai menumbuhkan rambutnya. seluruh keluarganya mentertawakannya. Sang Ayah yang tidak banyak omong, memberikan pendapatnya "ANEH!". tapi Dania tidak memperdulikannya. "this is my hair! what's ur problem?!" ujarnya dalam hati. Dania tidak pernah melawan pendapat Ayahnya, dania tidak ingin menjadi anak yang berdosa. Dania kecil tidak pernah ke salon, kecuali untuk memotong rambutnya. Namun Dania ingin mencoba sesuatu yang lain. Dania mencoba untuk meluruskan rambutnya. Rebonding, istilahnya. 6 bulan kemudian, Dania merasa aneh dengan rambutnya, sehingga Dania memutuskan untuk mengeriting rambutnya. 6 bulan kemudian Dania merasa lelah mengurus rambutnya. Sehingga akhirnya Dania kembali memotong pendek rambutnya. Dania menemukan jati diri untuk rambutnya, The Short one.
Dania tidak memiliki rok. Dania selalu menggunakan celana. koleksi roknya hanyalah rok sekolah. semuanya selalu berjumlah 3. ketika memasuki kuliah, Dania mulai bosan dengan celana yang itu-itu saja. Dania mencoba untuk mulai memakai rok. Aneh! itu rasanya. Dania merasa susah duduk dan susah jalan dengan memakai rok. Suatu hari, Dania mendapat undangan ulang tahun dengan Dress Code : NO JEANS FOR GIRLS. Dania terpaksa mencari dress yang simple untuk memenuhi undangan tersebut. Dania suka memakai terusan. Dania memutuskan untuk menambah koleksi baju terusannya. Namun kemudian, Dania merasa pegal kaki ketika harus duduk di kendaraan umum. Dania kembali memakai celananya. Dania menemukan jati diri untuk pakaiannya, Jeans is Dania.
Dania kecil tidak pernah ke salon kecuali untuk memotong rambutnya. Dania kecil merasa terganggu dengan suara hairdryer di salon beserta bancinya. Namun ketika mendengar cerita temannya tentang enaknya di creambath, dan bersihnya kuku ketika sudah di manicure dan pedicure, Dania tergoda untuk mencobanya. Satu hari, Dania datang ke salon langganan ibunya untuk mencoba semua treatment yang ada. dari mulai lulur,creambath,facial,manicure dan pedicure. Dania senang dimanja. Dania merasa penting untuk datang ke salon dan dimanja. Dania mengubah pikirannya tentang bisingnya suara salon. Dania menemukan jati diri tentang perawatan tubuh, Dania suka salon.
Dania kecil selalu memakai sepatu keds. setiap hari selalu memakai sepatu keds dengan warna berbeda-beda. Suatu hari di majalah kesayangannya, terpampang sebuah sepatu sendal plastik berwarna-warni. Dania ingin mencobanya. Tapi ibunya tidak pernah membelikannya. kata ibunya "Sepatu itu gak cocok sama kepribadian kamu". Dania hanya tertunduk diam dan menjawab dalam hati,"this is my personality, not yours! mind your own bussiness!!" Dania kecil menangis dalam hati. ketika Dania melanjutkan studinya diluar kota, Dania merasa bebas untuk menetukan sepatu apa yang akan dipakainya. Dania membeli semua jenisnya. Dari mulai sepatu sendal, High Heels, Pump dan Flat shoes, Wedges sampai Boots-pun dicobanya. Dania suka sepatu. Walau banyak sepatu yang tidak dipakai, tapi Dania bertekad untuk mengkoleksi sepatu seperti Imelda Marcos. Dania menemukan jati diri tentang kesukaannya, Dania cinta sepatu.
Dania kecil tidak suka aksesoris. Satu-satunya aksesoris yang Dania pakai adalah jam tangan yang dipakan di pergelangan tangan kanannya. "kalo Jenderal dan tentara, make Jam di tangan kanan!" begitu kata ibunya. "Yeaahh..these are my watch..and my hand! why'd you care about it so much?" jawab Dania dalam hati. Dania tidak pernah membantah kata-kata ibunya. Dania takut jadi anak durhaka. Dania tumbuh dan membaca majalah. Dania ingin mencoba memakai kalung dan gelang. Dania membuat kalung pertamanya sendiri dari sisa kancing-kancing yang ada di wadah peralatan jahit ibu. Kalung pertama mengundang decak kagum teman-temannya, karena mempunyai bentuk unik dan berbede. Dania bangga dengan kalung buatannya. Dania menemukan jati diri tentang aksesoris. Dania suka sekali dengan kalung, dan memutuskan untuk mengkoleksi semua jenis kalung yang pernah ada.
Dania kecil tidak boleh mencoba lipstick ibunya. "ini buat orang dewasa!!!" kata ibunya sambil mengambil lipstick kesayangannya. Dania kecil trauma dengan lipstick. Dania benci lipstick. Lipstick membuatnya dimusuhi ibunya selama seminggu. Dania kecil tidak boleh dandan. Dania kecil merupakan boneka laki-laki ayah dan ibunya. Dania tumbuh dewasa. Dania sering melihat model-model cantik di televisi. Dania ingin merasakan dandan. Dania dewasa yang nakal. Dania membeli seperangkat alat make-up lengkap.Pelembab,foundation,bedak,blush-on,mascara,eye-shadow,eye-liner,lip-stick,lip-liner,lip-gloss,lip-balm,penjepit bulu mata,satu kantung kuas dan beberapa alat-alat make-up lainnya. Dania dewasa pintar sekali dandan. Dania belajar dari majalah. Dania menemukan jati diri tentang make-up. Dania suka make-up tapi hanya akan menggunakannya di saat tertentu dan jika diperlukan.
Dania Kecil yang selalu diatur orang tua-nya. Dania kecil yang tidak ingin membantah perintah dan selalu menjalani apapun perintah orang tua-nya. Dania kecil yang malang.
Dania dewasa yang berani mencoba sesuatu yang baru. Dania dewasa yang selalu ingin mencoba semua hal yang dulu selalu dilarang. Dania dewasa yang berani.
Tapi apakah Dania melakukan semuanya dengan benar? Apakah Dania perlu berubah dari Dania yang malang menjadi Dania yang berani?
Apakah Dania yang sekarang sama dengan Dania yang Dulu?
Apakah Dania berubah?
Ah..Dania...
apakah kamu sudah bertemu dengan jati dirimu?